17 Agustus, 2009

Perbedaan komunikasi antarpribadi dan komunikasi non-antarpribadi

Atas dasar uraian sebelumnya, maka dapat dibedakan antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi non-antarpribadi. Apabila prediksi psikologis, maka pihak – pihak yang berkomunikasi terlibat dalam komunikasi antarpribadi. Sebaliknya, apabila prediksi mengenai hasil komunikasi terutama didasarkan pada analisis tingkat cultural dan sosiologis maka para komunikator terlibat dalam komunikasi non-antarpribadi.
Pada komunikasi non-antarpribadi di tingkat cultural dan sosiologis, prediksi mengenai hasil – hasil komunikasi dapat disamakan dengan apa yang dinamakan generalisasi rangsangan (stimulus generalization) yakni individu dalam melakukan prediksi mencari kesamaan di antara para komunikator (pelaku komunikasi) lainnya. Generalisasi rangsangan mirip dengan proses abstraksi.
Contohnya adalah ketika kita melakuakn sebuah observasi terhadap sekelompok objek, misalnya mengenai jabatan seorang direktur, kita akan membuat aspek – aspek yang memiliki kesamaan. Dengan begitu, kita akan dapat menyimpulkan bahwa orang yang memiliki jabatan direktur adalah orang yang memiliki ciri seperti : selalu berdasi, rapi, berkemeja, memiliki banyak anak buah, dan sebagainya. Namun terkadang generalisasi rangsangan ini tidak sesuai dengan kenyataan. Terkadang saat kita bertemu dengan seseorang dengan ciri direktur, ternyata hal tersebut jauh dari kenyataan, karena ternyata orang yang bersangkutan hanyalah seorang sales.
Sebaliknya, pada komunikasi antarpribadi, prediksi pada tingkat psikologis mengenai hasil komunikasi dapat disamakan dengan perbedaan rangsangan (stimulus discrimination), yaitu seseorang dalam melakukan prediksi mencari perbedaan – perbedaan yang relevan pada komunikator – komunikator lainnya. Jadi komunikator melihat bahwa tiap – tiap teman bicaranya memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya satu sama lainnya.

0 komentar: